Song For My Sweet Home (Tadaima no Uta) (Manga)


코미코

"Semua kita lalui bersama bukan? Kalau sekarang nggak sama-sama rasanya sepi" (Kiku Hanadera)



Saya jatuh cinta setengah mati pada komik satu ini.

Sesuai umur (eee... Kok mendadak ingat umur), saya sudah jenuh dengan komik yang dari buku 1 sampai puluhan cuma bicara tentang cinta dan rebutan pacar. Hehehe... Tapi saya juga tidak menolak ada rasa 'romance' di dalam cerita apa pun. Asal bukan jadi inti cerita.

dayviews.com
Nah, beberapa tahun yang lalu (rasanya sudah lama), saya menemukan serial 'Song for My Sweet Home' karya Yuki Fujimoto ini. Tentunya tertarik dengan tema keluarga yg kentara jelas di sampul dan judulnya.
Tanpa praduga bahwa saya akan jatuh cinta pada serial ini.

Buku 1 dan 2-nya sih lumayan. Lucu!! Hangat... Tentu saja!
Seiring waktu, kisah keluarga Hanadera ini membuat saya merasakan sensasi 'gila' seperti ketika saya jatuh cinta pada 'Happy Cafe' dan 'Extra Kobayashi'. 

Satu seri perut bisa diblender kasar, tertawa sampai tubuh terguncang, seri selanjutnya saya bisa dibuat seolah sedang ngupas bawang sekoper, nangis tersedu-sedu. Di saat lain bisa merasa sedang di dekat tungku yang hangat, namun seri selanjutnya bisa menggebu.

Sudah lah basi-basinya. Saya akan bahas sedikit cerita komik luar biasa ini. Sedikit saja, karena bagaimana pun, saya rekomendasikan Anda untuk membaca sendiri komik ini.

Keluarga Hanadera terdiri dari Himawari (tokoh utama), remaja putri yang sedang dalam masa pubernya. Kedua kakak laki-lakinya yang tidak biasa, Sakura dan Kiku, memiliki kepribadian yang berbeda 180 derajat. Belum lagi kedua adiknya, Aoi dan Umeta yang walaupun relatif lebih manusiawi dibanding kakak-kakaknya, tetap saja istimewa dalam kesederhanaannya. Plus, jangan lupakan sang anjing, Tampopo.

Keluarga Hanadera mungkin keluarga besar biasa saja, jika mereka tidak menjadi yatim-piatu di saat yang bersamaan. Kelimanya relatif masih sangat hijau ketika kedua orangtua mereka meninggal karena kecelakaan. Karenanya, mereka terpaksa merelakan adik bungsunya, Umeta, dititipkan di panti asuhan sampai salah satu dari mereka dewasa.

The Lord of All Lords - WordPress.com

Setiap pribadi dalam kisah ini diceritakan detail hidup dan masalahnya masing-masing dengan indah. Tidak ada yang terasa sepele dari kisah hidup remaja putri yang terlibat cinta segi empat. Mudah sekali dibuat jatuh hati pada kisah sederhana nan mengharukan dari persahabatan dan persaudaraan, serta pergulatan kelima saudara ini menghadapi duka sepeninggal orangtua mereka.

Kisah Kiku yang menghadapi segala kesulitannya karena memilih menjadi pria kemayu, Sakura yang menanggung beban seluruh keluarga sebagai kakak tertua dengan kepala tegak. Himawari yang menghabiskan masa remajanya 'mengasuh' kakak-kakak dan adik-adiknya, memasak, mengurus rumah, sekaligus menjalani kehidupan percintaannya yang manis-pahit. Aoi, sang mentri keuangan yang selalu bergelut dengan keuangan keluarga dan prestasi akademisnya yang luar biasa. Hingga si cilik Umeta yang begitu polos dan takut kecoa.

Saya menangis sama deras dengan Himawari ketika pertama kali berusaha masak untuk keluarganya sembari terus terkenang akan kepergian orangtua mereka. Saya ikut tersipu malu ketika akhirnya Take menyatakan perasaannya pada Himawari dengan indah. Saya ikut merasa bangga pada Umeta yang berhasil memerangi geng anak-anak yang kerap mem-bully-nya karena miskin. Saya ikut merasakan perasaan Himawari yang akhirnya mampu menyatakan perasaannya pada pria pujaannya, sekaligus tahu bahwa pria itu mencintai sahabatnya sendiri.

Semua kisah dikemas dengan sederhana, namun indah luar biasa.

Bukan mata kita yang dimanjakan dengan keindahan gambar, selain pada gambar masakan Himawari yang selalu membuat perut saya bergolak lapar. Tapi seluruh indra kita diajak berempati dengan kisah Himawari, cs.

Dua jempol untuk komik ini dan 1000  sebagai skor. 

Komentar

Postingan Populer