Flashpoint (TV Series)
-- Shoot the bullet with the heart & soul
"Now you made some questionable choices today, that you are gonna feel
bad about for a while. But there is one choice you could've made, that
you would've regretted forever, you know what that is? It's doing
nothing. Doing nothing is easy Stuart, to hide away, to put up walls.
The hardest part is reaching out. And you did that. You took that
chance. Today is a beginning, it's not an end."
(Eps. Eyes In, Season 5)
Saya adalah penggemar genre police procedural... think you already guess it :) Setelah "Criminal Minds" dan "Mentalist", "Flashpoint" adalah another police procedural fave of mine :)
Apa yang berbeda dengan seri ini?
Pertama, ini bukan polisi Amerika :) hihihihi... settingnya, sesuai dengan negara pemproduksinya adalah Canada, dalam hal ini di Toronto.
Mereka bukan FBI, CIA, apalagi polisi pada umumnya... tapi lebih pada unit reaksi cepat, macam SWAT lah. Bedanya, mereka tidak sepenuhnya menggunakan parameter militer, dan juga mengurusi terorisme. Intinya mereka adalah perpanjangan tangan line 911, dengan pekerjaan yang lebih berisiko daripada polisi pada umumnya. Oh ya, institusi ini sebenarnya adalah Emergency Task Force, namun di film ini menggunakan istilah Strategic Response Unit (SRU).
Garis besarnya, seperti menonton aksi di film "SWAT" (Collin Farrel, Samuel L. Jackson... remember?) dalam serial TV.
"Flashpoint" fokus pada aksi-aksi tim 1 SRU yang dipimpin oleh Sgt. Greg Parker (Enrico Colantoni) yang bukan hanya bertindak sebagai pengambil keputusan, penghubung, sekaligus profiler. Anggota Tim 1 kerap berubah, namun di season ke 5 (terakhir) terdiri dari Cst. Ed Lane (diperankan dengan sangat baik oleh Hugh Dillon) -- veteran SRU, sekaligus penembak jitu terbaik yang dimiliki SRU; Cst. Jules Callaghan (Amy Jo Jhonson -- Ranger Pink di Power Rangers :) ) -- profiler yang seringkali bertindak sebagai negosiator; Cst. Sam Braddock -- penembak jitu, dan di akhir season 5 menikah dengan Jules; Cst. Spike Scrlatti -- spesialis teknologi dan penjinak bom yang handal; Cst. Winnie Camden -- operator SRU yang memberikan segala data yang dibutuhkan oleh tim untuk menyelesaikan setiap kasus dari kantor pusat.
Setiap hari mereka harus bertaruh nyawa untuk menyelesaikan semua teror yang berkaitan dengan keselamatan banyak orang. Mulai dari pria yang kehilangan akal sehatnya dan menculik serta menyandera bayi tetangganya, serta penumpang kapal; seorang pria yang merasa telah kehilangan harga diri dan semua yang dimilikinya, setelah ditinggalkan istri & anaknya, serta dipecat dari pekerjaannya; teror bom yang mengguncang fasilitas umum di seantero Toronto; hingga penculikan warga.
Dalam setiap aksinya, mereka harus kerap bergelut dengan prosedur dan hati nurani mereka. Berharap tidak perlu ada korban jiwa, baik korban, maupun pelaku... namun seringkali, harapan mereka kandas dihempas kenyataan.
Kepedihan ini lah yang membedakan seri ini dengan seri lainnya. Setiap peluru yang mereka hempaskan dari senjata mereka menembus bersama dengan hati dan jiwa mereka. Tidak ada kasus yang selesai dan berhenti mereka pikirkan, akhir yang bahagia disyukuri dengan air mata bahagia, dan kematian yang tidak diharapkan meninggalkan duka dan trauma mendalam bagi setiap anggota. Dan tugas anggota lain yang sedang dalam kondisi lebih baik adalah mengembalikan kebahagiaan dan rasa percaya diri yang kandas bersama kesedihan itu.
Saya ikut menangis ketika Ed terpaksa menembak mati gadis muda yang tak lagi mampu membendung emosinya melihat sang ayah memukuli dan menyandera ibunya di atap gedung, dan mengacungkan senjata hendak membunuh ayahnya. Sudah tugas & KEWAJIBAN, serta PROTOKOL bagi Ed untuk menghentikannya.
Tidak ada sangsi protokoler yang dihadapi Ed, karena itu memang sudah SEHARUSNYA dilakukan. Tidak juga ada sangsi sosial, karena setelah beberapa saat ibu sang gadis datang dan memaafkannya, serta memahami posisi Ed. Seluruh tim pun tiada henti membesarkan hatinya. Satu-satunya yang tidak bisa memaafkan semua itu adalah diri Ed sendiri, dan ia berjuang keras untuk bangkit. Setiap sesi kunjungan ke psikolog memberikan haru yang luar biasa.
Ini bukan drama police procedural a la America yang heroik tanpa akhir... mereka melakukan berbagai tindakan heroik, yang jauh lebih besar daripada para polisi lain yang ada di TV saat ini. Namun dengan kerendahan hati, kemanusiaan, kekeluargaan, dan emosi yang lebih nyata.
Drama ini tidak menyandangkan teror dengan drama picisan, semacam percintaan... tapi perjuangan setiap anggota dalam menjalani hidup sebagaimana mestinya, tanpa membawa emosi dan kesedihan larut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oh ya, Greg & Sam adalah ayah yang luar biasa untuk anak-anaknya, dan Sam adalah kakak yang baik bagi adiknya.
Setiap episode akan Anda habiskan dengan menarik nafas panjang dan lupa menghembuskan kembali... hingga jeda iklan. Kadang berempati dan bersimpati, karena tidak semua kasus dimulai dengan niat jahat dan tindakan psikopat. Tapi tak jarang, kejahatan memang dimulai dengan niat yang tidak rupawan, ini juga nyata.
Jadi masihkah Anda membutuhkan alasan lebih untuk tidak jatuh cinta pada serial ini? Saya tidak :)
Slots | Casino, Roulette, Poker and Slots - Dr. MCD
BalasHapusSlot machines & 평택 출장샵 games at 서산 출장안마 the Borgata Hotel Casino 광명 출장안마 & Spa Casino, Atlantic City, NJ, 창원 출장마사지 United 충청북도 출장샵 States.