Winnie The Pooh (Books)
It's more then a cute bear and his friends
"When you see someone putting on his big boots, you can pretty sure that an adventure is going to happen."
Siapa yang tidak kenal beruang madu nan lucu ini. Pooh mungkin adalah tokoh beruang madu paling terkenal di dunia, tanpa tandingan. Bila awalnya kita diperkenalkan oleh seri Winnie-The Pooh versi klasik karya A.A Milne, maka anak-anak era '80 dan '90an di Indonesia lekat dengan Pooh versi Disney. Saya salah satunya :)
Awal saya mengenal Pooh mungkin agak terlambat, baru pada pertengahan tahun '90-an saya jatuh cinta pada Tigger (awalnya), lebih dari sisi merchandising... mengkoleksi benda-benda yang bergambar harimau berekor per itu. Seiring dengan waktu, saya mulai membaca beberapa buku klasik A.A Milne seperti "Return to the Hundred Acre Wood" dan kumpulan puisi "When We Were Very Young."
Dan saya pun resmi jatuh cinta pada kesenduan, kealamian, serta kepekaan yang ditampilkan Christopher Robin, Pooh dan sahabat-sahabatnya. Lalu ketika "Winnie-The Pooh" versi Disney akhirnya benar-benar booming di Indonesia, seiring dengan masuknya "Tigger: The Movie," saya menemukan versi bubbly yang ceria, tanpa meninggalkan makna-makna philosofis. Tak banyak yang diubah oleh Disney selain kesan sendu yang tergambar dari versi klasik... dan setelah sekian lama menanti, setelah kekecewaan besar saya pada penggambaran Disney tentang "The Little Mermaid"... akhirnya saya berikan salut setinggi-tingginya untuk "Winnie The Pooh."
Anda mungkin tahu bahwa Christopher Robin adalah anak laki-laki baik hati yang senang berpetualang bersama dengan sahabat-sahabatnya yang tinggal di Hundred Acre Wood. Pooh adalah beruang madu rakus yang naif dan agak lambat, namun baik hati dan ringan tangan. Piglet, babi cilik sahabat Pooh ini, terlepas dari kebaikan dan kelembutannya, ia luar biasa pemalu dan penakut. Lalu Tigger, harimau berekor per yang periang ini digambarkan agak kurang bertanggungjawab & biang kerok. Eeyore (ini adalah karakter Pooh favorit puteri kecil saya :) ), sesuai penggambaran keledai yang pemurung, sarkastik dan selalu pesimis. Ada pula Roo, si kangguru kecil yang periang dan ibunya, Kanga yang lembut. Lalu Rabbit yang idealis dan bossy, serta Owl yang pandai sekaligus sok tahu.
Tapi di luar itu semua, sadarkah Anda bahwa A.A Milne menggambarkan setiap karakter dalam "Winnie-The Pooh" sebagai sosok-sosok yang memiliki penyakit mental/mental disorders?
Pooh yang selalu memikirkan tentang madu menggambarkan penyakit "eating disorder"; Tigger yang tidak bisa diam didiagnosis menderita ADHD (Attention Defisit Hyperactivity Disorder); Eeyore yang selalu sedih dan murung didiagnosis menderita Major Depressive Disorder; Piglet yang penakut, murah hati, & selalu merasa dirinya terlalu kecil untuk dunia yang luas ini didiagnosis menderita Anxiety Disorder; Rabbit yang serius, tekun, & tak pernah mau berbuat salah didiagnosis Obsessive Compulsive Disorder; Owl yang bijak dan tahu segalanya didiagnosis menderita Narcissistic Personality Disorder; dan akhirnya Christopher Robins yang didiagnosis menderita Schizophrenia (delusi melihat seluruh bonekanya hidup).
Banyak orangtua yang pada akhirnya menganggap bahwa "Winnie-The Pooh" bukanlah cerita yang baik untuk dipahami oleh anak-anak setelah memahami kenyataan itu. Tapi menurut saya, sebaliknya, kita (bahkan anak-anak kita tidak boleh tutup mata dengan kenyataan ini), bahwa penyakit mental tidak selalu menakutkan dan perlu dihindari. Inilah salah satu hal yang secara filosofis dan jelas digambarkan oleh Pooh dan sahabat-sahabatnya. Mereka semua memiliki kelemahan, namun mau berusaha untuk memerangi kelemahannya demi hidup damai bersama lingkungannya.
Apa saya juga perlu menjelaskan tentang penggambaran persahabatan, kesetiaan, dan aneka contoh perbuatan baik yang dilakukan oleh Pooh, Tigger, Christopher Robin, Eeyore, dan lainnya... lagi?
Semua adalah kisah indah, bermanfaat, sekaligus inspiratif yang bisa Anda bagi pada anak-anak Anda, seperti yang saya lakukan.
Bila saja dunia seperti Hundred Acre Wood, maka dunia akan menjadi tempat yang sangat indah untuk dihuni :)
"If you live to be 100, I hope I live to be 100 minus 1 day, so I never have to live without you"
Komentar
Posting Komentar