13 Reasons Why (TV Series)

"You really don't know what's going on in someone else's life"

CG FEWSTON
Sejak dulu saya punya perhatian khusus terhadap masalah perisakan. Dan seiring masa kepedulian itu tidak berubah. Maka ketika seorang sahabat merekomendasikan sebuah serial TV yang mengangkat "bullying" sebagai tema besar, saya sangat tertarik. Dan akhirnya punya kesempatan menyaksikan serial ini.

Diangkat dari novel berjudul "Thirteen Reasons Why" karya Jay Asher. Serial ini diterima dengan cukup baik sejak tayang perdananya di Netflix pada Meret 2017.

Sesuai judulnya, serial ini berkisah tentang tiga belas alasan kenapa Hannah Baker, mengakhiri hidupnya dengan cara yang menyedihkan. Dipandu oleh Clay Jansen, pemuda baik hati -- teman baik, sekaligus teman kerja sambilan Hannah-- yang menyusuri setiap tempat yang disebutkan Hannah dalam 7 kaset bolak--balik, berisi rekaman suaranya.

http://1.bp.blogspot.com
Kaset yang berada dalam boks yang pada suatu hari sampai ke rumah Clay dan memintanya mengikuti aturan main yang ditetapkan Hannah. Di setiap seri kaset sepanjang 13 seri, setiap seri menyebutkan kisah dan nama 1 orang yang bertanggung jawab atas pilihan Hannah mengakhiri hidupnya. Setiap orang yang mendapatkan kiriman sesuai urutan itu harus mendengarkan setiap rekaman sampai habis, dan mengirimkannya kepada nama setelahnya.... Apabila aturan main itu tidak dijalankan oleh salah satunya, maka kopi rekaman yang tersimpan di tempat lain akan dikirimkan ke media. 

Clay setengah mati berkutat dengan kenangannya akan Hannah... rekan kerja, teman, sahabat, sekaligus gadis yang selama ini ditaksirnya. Sejak awal ia dibuat bertanya-tanya mengapa namanya masuk dalam daftar orang yang dianggap Hannah dianggap memojokkannya hingga tiba di titik terendahnya. Clay mendengarkan semua rekaman dengan sepenuh hatinya, ia menjajaki setiap tempat yang Hannah sebutkan dan berempati dengan semua kejadian yang dialami gadis itu... sambil terus menunggu sampai ia bisa menemukan jawaban pertanyaannya.

Berbeda dengan 11 nama yang lain, Clay mendengarkan dengan susah payah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam prosesnya, ia juga mengkonfrontasi semua orang yang disebutkan dalam daftar nama tersebut. Mencoba melihat keadaan dari sudut pandang yang netral, walau sulit baginya.

Selama masa itu, Clay selalu dibayangi (atau akhirnya didampingi) oleh Tony Padilla, orang kepercayaan Hannah yang memastikan wasiat Hannah berjalan. Tony yang awalnya hanya mengawasi pun akhirnya tak kuasa membiarkan Clay kesulitan meracah setiap menit kenangan akan Hannah.

Dalam setiap rekaman, penonton dan Clay, diajak melihat perspektif Hannah atas berbagai masalah hidup yang dialaminya. Perisakan, persahabatan yang porak poranda, fitnah, masalah orangtua, kisah cinta yang tak berujung baik, dan lain-lain. Di sisi lain cerita, seri ini juga mengajak penonton untuk berdiri di masa kini, sekarang, yang dihadapi oleh setiap nama yang disebutkan dalam setiap episode dan perspektifnya.

Dalam setiap episode, saya dibuat mewek berkali-kali atas keadaan Hannah dan bagaimana kepayahannya Clay melalui setiap episode dengan keyakinan bahwa, seharusnya ia bisa berbuat sesuatu untuk menyelamatkan Hannah.

"I cost a girl her life because I was afraid to love her."

Tangis saya buncah khususnya episode 11, kaset untuk Clay Jansen sendiri... jawaban atas pertanyaan Clay selama ini.
"Clay, Helmet. Your name does not belong on this list. But you need to be here if I'm going to tell my story. If I'm going to explain what I did, why I did. Because you aren't every other guy, you're different. You're good, and kind... and decent. And I didn't deserve to be with someone like you. I never would. I would have ruined you. It wasn't you... it was me. And everything that's happened to me."   
Setiap episode berkisah dan memberikan pemahaman akan pentingnya memperhatikan siapa saja di sekitar kita dan menumbuhkan empati. Setiap episode berkisah tentang perisakan, masalah mental, hingga pemerkosaan, hingga upaya bunuh diri... dan aneka muatan kelam yang bisa saja terjadi pada siapa saja. Semua ditampilkan dengan gelap, namun dengan cara yang cukup populer, sehingga membuat penonton larut dalam aneka pesan positifnya.

www.magicalquote.com
Dalam akun media sosialnya, serial ini selalu menampilkan video dan teaser mengkampanyekan anti-bullying dan pencegahan bunuh diri.
"Some of you care. None of you cared enough" (Hannah Baker)
Sama seperti Clay, kita... siapa saja... bisa mulai meruntuhkan rantai kekerasan seperti bullying dan membantu menjauhkan orang terdekat kita dari upaya diri. Dan semua hanya butuh "perhatian yang cukup" dari semua orang.
"You can’t go back to how things were [or] how you thought they were. All you really have is…now."
Btw, Dylan Minnete dan Katherine Longford memainkan peran mereka sebagai Clay Jansen dan Hannah Baker dengan sangaaattt baik. Belum lagi lagu milik Selena Gomez, "Only You" yang tampil sangat pas di episode 13.


Only You- Selena Gomez

Komentar

Postingan Populer