Madre (Kumpulan Cerita) -- Dee


Ontologi... ragi roti, layang-layang, marcusuar, acar bawang


"Mungkin karena memang nggak ada yang kebetulan... mungkin sudah harusnya saya ada di sini"
(pg. 68)

Biasanya saya gemar mengirit bacaan, tidak rela menghabiskan satu buku (khususnya novel) dalam satu hari. Itulah sebabnya saya sangat tergila-gila dengan kumpulan cerita.
Tapi ada yang anomali dengan "Madre"...
Kotrol rem saya blong, dan saya tidak kuasa untuk berhenti membaca karya ini.
Maka hanya dalam waktu 3jam, seluruh buku tandas dibaca. Dan untuk beca ulang, saya hanya butuh 1/2jam (sambil menggarisbawahi bagian-bagian yang saya suka).

Tidak ada yang berat dalam novel ini... semua sangat manusiawi, hanya kemasannya yang kadang agak "nge-bling" (berkilauan).

Madre... well, hay... Im a bread lover... dan pencinta kuliner sejati... jadi tidak ada hal tentang makanan yang tidak menarik untuk saya. Dan... sumpah! Saya iri setengah mati pada Mei yang bisa makan sourdough, "hanya dia dan roti di mulutnya." Ingin rasanya melesat ke sebuah bakery dalam kecepatan cahaya (n_n)v.

Rimba Omniotik... kembali saya dibuat menghayati masa-masa hamil Nadine... namun kali ini dengan rasa "verbal dan non-verbal". Mengandung sebuah embrio di dalam tubuh kita memang adalah pengalaman maha dahsyat yang bukan milik semua orang, dan berbahagialah mereka yang sudah merasakan dan melalui senang-sedihnya.
Saya jatuh cinta setengah mati pada karya ini... karena kedalaman makna dan bahasanya.

"Kau datang dengan segala kegenapanmu. Kau datang, bahkan sudah dengan sebuah nama. Kau datang, dengan segala pelajaran dan kebijaksanaan... Tolong ingatkan aku, pintamu. Aku memilihmu karena kita pernah sama-sama berjanji pada satu sama lain." (pg. 74)

"Entah bagaimana aku harus mencintaimu. Kau lebih seperti guru sekaligus sahabat... biarlah alam yang mengajarkanku untuk mencintaimu lagi dari nol. Seolah kita tak pernah bertemu sebelumnya, seolah kita tak pernah bercakap-cakap bagai dua manusia dewasa, karena dalam bahasa jiwa semua "seolah" yang kusebut barusan tiada guna." (pg. 74-75)

"Terima kasih untuk perjalanan ini. Untuk pilihanmu datang melalui aku. Untuk proses yang tidak selalu mudah, tapi selalu indah" (pg. 75)

Have You Ever? Damn! Pernahkah merasa bahwa kisah Anda dibukukan? Hehehe... Itulah yang terjadi saat saya membaca Have You Ever? Seperti halnya Howard, saya pun pernah menjalani pencarian tentang makna hidup... betapa kita, manusia, selalu tak pernah berpuas hati dengan apa yang ada.
Hay you, di sini ada marcusuar... di sini ada puzzle... remember this all? Semua analogi yang pernah kukisahkan padamu...

"Matahari sebenarnya nggak pernah terbit dan tenggelam. Cuma bumi yang berputar!"
(pg. 88)

"Akhirnya ia memahami siapa dirinya, siapa aku, dan mengapa peristiwa jatuh cinta itu terjadi. Ia pun berhenti melawan. Tak lagi soal, katanya, apakah dalam kehidupan ini kami akan bersama atau tidak. Menemukan diriku, pantai yang selama ini dia cari, sudah lebih dari cukup. Hanya dengan begitu ia bisa menghayati sepenuhny pencarian ini, perjanjian abadi ini. Menghayati cinta kami berdua. Ia tak berani minta apa-apa lagi."
(pg. 88-89)

"Bayangkan bila selama ini kamu ternyata mencari  potongan-potongan seseorang dalam setiap manusia yang kamu temui? Dan tiba-tiba, voila, hadirlah dia! Pieces of puzzle you've been looking for. All in one person."
(pg. 90)

"Hidup telah menunjukkan dengan caranya sendiri bahwa aku senantiasa di pandu. Tak perlu tahu ke mana ini semua berakhir. Bagiku, itulah keajaiban yang kucari, yang dihidangkan semesta bagiku dan kulahap habis. Jiwaku kenyang sudah."
(pg. 99)

Semangkok Acar untuk Cinta dan Tuhan... aduh, kehabisan kata deh...

"Itulah cinta. Itulah Tuhan.
Pengalaman bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan, yang sesungguhnya tidak berjodoh dengan segala jawaban"
(pg. 103)

Guruji... Monolog indah dengan kisah yang tak lazim. Percayalah manusia bisa berubah semudah membalikkan telapak tangan, semua ada dan tiada, cuma soal kemauan.

"Apakah kerelaan bisa lahir tanpa adanya perkawinan lebih dulu antara 
memahami dan menyepakati?"
(pg. 117)

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal pada belahan jiwaku yang telah menemukan keutuhannya dalam dirinya sendiri. 
Aku dan rumahku adalah persinggahan yang harus ia tempuh, tapi bukan untuk ia miliki."
(pg. 119-120)

Menunggu Layang-layang... sederhana... sangat mungkin terjadi dalam aneka kehidupan nyata. Istilahku "Slice of Life". 

Biarkan ia terbang melayang, tarik ia bila sudah terlalu jauh, buat ia ingat bahwa di sini ada aku yang menginginkannya. Tapi jangan kekang ia melambung bersama angin dan awan. Karena bila memang takdir ada untuk berkisah, maka ia dan angin yang akan membawanya kembali.

"Kadang-kadang kamu harus terjun dan harus basah untuk tahu air. Bukan cuma nonton di pinggir dan berharap kecipratan."
(pg. 150)

"Layang-layang itu bebas di langit. Tapi tetap ada benang yang mengikatnya di bumi. Jangan lepasin aku."
(pg. 152)

"Dengan kepiawaiannya, Starla bisa berkata apa saja. Menjadi siapa saja. Membuatku merasa akulah satu-satunya di dunia ini yang serasi dengannya;
keping terakhir yang ia cari untuk mengutuhkan hatinya.
Dan yang paling buruk dari semua itu: dia berhasil membuatku jatuh cinta."
(pg. 153)

"Anggap aja kamu ikan lele. Bisa berkembang biak di septic tank. Dia hidup bahagia di tempat sampahnya."
(pg. 158)

Jadi bila Anda mengharapkan sebuah bacaan sederhana yang tidak bermakna sederhana dalam makna, maka Madre adalah pilihan tepat. Tapi bila Anda suka yang sangat nge-pop dan mudah dicerna tanpa embel-embel analogi dalam kemasan ontologi, ya, lupakan Madre! Ini tidak bisa jadi lebih sederhana lagi. 

Dan bila Anda tidak suka mengkhayal dan memikirkan sendiri akhir dan kisah lanjutan dalam benak Anda, atau tak akan bisa merasa cukup dengan akhir yang terbang ke awan... karena membuat Anda tidak bisa tidur. Lupakan Madre. Karena sebagian besarnya berujung dengan tanda tanya & memaksa Anda untuk menentukan jalan pikir. Yeah, Anda harus cukup cerdas (n_n)v atau setidaknya imajinatif. 

Jadi selamat menikmati aneka ontologi berbaris analogi gubahan penulis favorit saya ini.  

Komentar

Postingan Populer