One Day (Film)
Mention of "Love"
"Whatever happens tomorrow, we had today."
Thanks to Indovison for opening all the channel. That's why I spend my day and night watching every movies I missed.
Anne Hathaway always means "good movies" for me, since The Devil Wears Prada and Brokeback Mountain. I just loves her attitude!
Mention me romantic movies, it's another plus for me.
Sebenarnya tidak berharap banyak ketika melihat settingnya yang mundur ke tahun 80'an. Yeah, saya memang tidak terlalu suka dengan film bersetting di masa itu. Nanggung, mending jadul sekalian ke jaman baju-baju masih mengembang dan berenda, at least there's something I can adore.
But, then... the story blown me away!
Actually film ini hanya mengisahkan periode hidup satu sampai sekian hari sejak tanggal 15 Juli (St. Swithin's Day).
Berawal di tahun '88, Emma dan Dexter menghabiskan malam bersama setelah mabuk di pesta kelulusan. Dalam kondisi bingung, keduanya sepakat bahwa mereka pasangan yang tepat untuk jadi "tidak lebih dari" sahabat.
15 Juli tahun selanjutnya, Emma bekerja di sebuah kedai makanan Meksiko di London, sedangkan Dexter mencapai masa suksesnya sebagai presenter acara TV terkenal yang kaya raya. Dexter membantu Emma membangun rasa percaya diri yang nyaris tak dimilikinya.
Kali selanjutnya, pertemuan mereka disepakati sebagai liburan bersama ke pantai. "Persahabatan" itu kerap kali diuji oleh nafsu dan hasrat yang sebenarnya terpendam di hati mereka berdua.
Yah, selanjutnya mereka masih bersahabat... dalam suka dan duka. Bahkan ketika Dexter menjadi playboy kelas kakap yang singgah dari satu wanita ke wanita lainnya, Emma adalah satu-satunya gadis yang akan ia telpon untuk hanya mengabarkan kalau ia sedang mabuk di klub.
Emma berusaha untuk "hidup" dengan caranya sendiri, hingga bertemu dengan Ian, seorang pelawak (yang sebenarnya sama sekali tidak lucu). Hingga, demi menjaga hubungan mereka satu sama lain, mereka mengurangi pertemuan mereka.
Dexter sendiri harus bergelut dengan kehidupan keluarganya, ketika Ibunya yang didiagnosis menderita kanker mulai menunjukkan ketidaksukaannya pada pilihan karier Dexter. Hal itu membuat keluarga itu terbelah, bahkan terpecah.
Semuanya berantakan ketika suatu hari Dexter melecehkan Emma dengan terang-terangan mencumbu wanita lain ketika sedang bersama Emma, and totally ignore her! (What?!) Dan untuk kali pertama, Emma murka dan memilih untuk memutuskan persahabatan mereka. Dexter yang mengira bahwa Emma mencintainya dan takkan sanggup kehilangannya tertegun ketika Emma berkata "I love you, Dex, so much. I just don't like you anymore. I'm sorry."
Sekian tahun kemudian, karier Dex hancur, namun ia bertemu dengan Sylvie. Emma putus dari Ian, yang akhirnya menyadari bahwa sampai kapan pun Emma hanya mencintai sahabatnya.
Lalu di tanggal 15 Juli, ia bertemu lagi dengan Emma di resepsi pernikahan teman kuliah mereka. Di pertemuan itu, mereka berjanji untuk mengembalikan hubungan mereka. Bukan hanya itu, Dex juga memberikan kejutan (yang menyesakan dada Emma), sebuah undangan pernikahan. Yeah, Dex akan menjadi suami, sekaligus ayah dalam waktu singkat.
15 Juli selanjutnya, sambil menjaga putrinya yang masih bayi, ia membacakan buku karya Emma yang saat itu tengah naik daun. Di saat yang sama, Sylvie ternyata berselingkuh dengan sahabat sekaligus bos di restoran Dex, Cullum.
15 Juli selanjutnya, Dex tiba di Paris, berusaha menggapai cinta Emma kembali, setelah resmi bercerai dari Sylvie. Namun, ia jutru mendapati bahwa gadis pujaannya ternyata telah memiliki kekasih yang "jauh" lebih baik darinya. Dengan segala kebesaran hati, ia memutuskan untuk mengalah dan pulang. Namun Emma ternyata memiliki pemikiran lain. Sampai kapan pun Dex adalah cinta sejatinya... dan itu tidak berubah oleh waktu.
Selanjutnya kisah indah itu berlanjut, hingga tidak ada kebahagiaan yang lebih indah dari cinta sejati. Yang mereka butuhkan hanyalah seorang bayi untuk menyemarakkan rumah mereka. Namun naas, dalam perjalanan untuk menghabiskan malam romantis dengan Dex, Emma meninggal tertabrak mobil.
Hidup Dex hancur sedikit demi sedikit setelah kehilangan Emma, ia kehilangan istri tercintanya, sahabatnya, hingga alasannya untuk hidup, serta hampir kehilangan cinta putri semata wayangnya. Demi menyelamatkan serpihan terakhir mantan suaminya, Sylvie membawa Dex ke rumah ayahnya.
Di sana, bersama ayahnya, ia belajar untuk bangkit dari duka. Seperti ayahnya, ia belajar untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan berfikir bahwa Emma masih ada di sisinya. Persis seperti yang dilakukan ayahnya ketika kehilangan ibunya.
15 Juli 2011, Dex membawa putrinya ke sebuah bukit, tempat pertama yang dikunjunginya bersama Emma. Di sana ia mengenang kembali pertemuannya dengan kekasih sejatinya...
Again and again... some love last a life time, true love last forever.
Film ini memang tidak terlalu istimewa atau fenomenal, namun bersama dengan mimik kepedihan yang selalu ditutupi dengan kerelaan, Anda akan dibawa dalam pasang surut perasaan Emma dan Dex. Ketika sekian 15 Juli sudah membuat Anda mengenal dan mencintai sosok keduanya, Anda akan dibuat tertegun dan ikut bersedih dan berbahagai dengan bagaimana hidup mempermainkan mereka.
Komentar
Posting Komentar